Tugas Individu
CRITICAL BOOK REPORT
![]() |
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
DISUSUN OLEH :
NAMA : DAHLIANA CAROLINA BR. LUBIS
NIM :
1173171005
KELAS :
PLS Reguler B
MATA KULIAH :
Pendidikan Seumur Hidup
DOSEN PENGAMPU. :
Sani Susanti,S.Pd, M.Pd
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat RahmatNya, saya dapat menyelesaikan penyusunan
kritikan buku ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. CBR ini saya selesaikan
dalam pemenuhan tugas mata kuliah “Pendidikan Seumur Hidup”. Saya juga mengucapkan Terimakasih
banyak kepadaibu Sani Susanti, S.Pd, M.Pd selaku Dosen mata kuliah untuk bimbingan dan
arahan kepada kami selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat
memberikan kita semua banyak manfaat dan menambah wawasan atas CBR yang saya
perbuat ini.
Demikianlah
CBR ini saya buat, saya tahu bahwa CBR ini sangat jauh dari kata sempurna dan
kami bersedia menerima kritikan dan saran. Harapan saya semoga CBR ini
bermanfaat bagi kita semua. Atas segala kerendahan hati saya ucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang bersangkutan.
Medan, 22 Maret 2018
Dahliana
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar belakang ............................................................................................................... 1
B.
Tujuan............................................................................................................................. 1
C. Identitas
Buku................................................................................................................ 1
Bab II Isi Ringkasan
Buku.................................................................................................. 3
Bab III Keunggulan Buku................................................................................................... 17
Bab IV Kelemahan Buku.................................................................................................... 18
Bab V Implikasi
terhadap................................................................................................... 19
Bab VI Kesimpulan dan
Saran........................................................................................... 20
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 21
LAMPIRAN......................................................................................................................... 22
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menuju kearah kedewasaan. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran
keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih
mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah
satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
B.
Tujuan
Ø
Untuk
memenuhi syarat mata kuliah Pendidikan Seumur Hidup.
Ø
Untuk
dapat menambah pengetahuan dibidang Pendidikan Seumur Hidup.
Ø
Untuk
dapat mengkritik kelemahan dan kelebihan dari masing – masing buku.
Ø
Agar
dapat membuat CBR yang benar
C.
Identitas Buku
Ø
Buku utama
Judul Buku : Dasar – Dasar Pendidikan
Pengarang :
Hasbulloh
Penerbit : PT Grafindo
Persada
Tahun : 2009
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 404 Halaman
ISBN :979-421-695-3
Ø
Buku pembanding
Judul Buku : Dasar – Dasar Kependidikan
Pengarang :
Prof.Dr.H.Fuad
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun : 2011
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 373 Halaman
ISBN :978-979-518-673-1
Bab II
Ringkasan Buku
Bab
1
Pengertian Faktor –
Faktor Pendidikan
A. Pengertian
Faktor Pendidikan
Dalam
artii sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia unuk membina
kepribadannya sesuai dengan nilai – nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Berikut
ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para
ahli pendidikan.
1
Lageveld
Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan anak tertuju kepada pendewasaan anak
itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri.
2
John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan – kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesame manusia.
3
J.J.Rosseau
Pendidikan adalah member kita pembekalan
yang tidak ada pada masa anak – anak akan tetapi kita membutuhkannya pada masa
dewasa.
4
Drikaryakara
Pendidikan adalah emanusiaan manusia dan
pengangkatan manusia muda ketaraf insani.
5
Carter V.Good
Pendiidkan
ialah :
·
Seni, praktik atau
profesi sebagai pengajar.
·
Ilmu yang sistematis
atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode – metode mengajar,
pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah
pendidikan.
6
Ahmad D.Rimba
Pendiidkan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh si pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama.
B. Faktor
– Faktor Pendidikan
Faktor – faktor
yang ada dipendidikan seperti faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik,
faktor alat pendidikan, dan faktor lingkungan.
Bab 2
Fungsi dan Peran
Lembaga Pendidikan
A. Lembaga
Pendidikan Keluarga
Keluarga
adalah lingkungan pertama yang mendapatkan peendidikan. Tujuannya adalah
peletak dasar bagi pendiidkan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
1
Fungsi dan Peranan
Pendidikan Keluarga
Lembaga keluarga memebrikan pengalaman
pertama bagi sang anak dan itu merupakan faktor penting dalam perkembangan
kepribadian anak. Selain itu di dalam keluarga juga kehidupan emosional atau
kebutuhan akan rasa kasih sayang harus terpenuhi dan berkembang dengan baik. Di
dalam keluarga juga sebagai penanaman utama bagi dasar- dasar moral anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua yang sebagai teladan dan
dicontoh sang anak. Keluarga juga berfungsi sebagai peletak nilai – nilai
keagamaan di dalam diri anak.
2
Tanggung Jawab Keluarga
Dasar – Dasar tanggung jawab orang tua
terhadap pendidikan anaknya meliputi hal – hal berikut :
·
Adanya motivasi atau
dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak
·
Pemberian motivasi
kewajiban moral sebagai konsekuensi kehidupan orang tua terhadap keturunannya.
·
Kesadaran tanggung
jawab keluarga yang dibina oleh darah, ketururnan dan kesatuan keyakinan.
·
Memelihara dan
membesarkan anaknya
·
Member pendidikan dan
berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak
kelak.
B. Lembaga
Pendidikan Sekolah
1
Tanggung jawab sekolah
·
Tanggung jawab formal
kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan –
ketentuan yang berlaku, dalam hal ini undang – undang pendidikan, UUSPN Nomor
20 tahun 2003.
2
Sifat – sifat lembaga
pendidikan sekolah
·
Tumbuh sesudah keluarga
tidak selamanya tersedia kesempatan dan kesanggupan memberikan pendidikan kepada
anaknya, sehingga keluarga menyerahkan tanggung jawabnya kepada sekolah.
·
Lembaga pendidikan yang
telah direncanakan secara resmi.
·
Lembaga pendidikan yang
didirikan berdasarkan hubungan kedinasan.
3
Fungsi dan peranan
sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu
lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar.
4
Macam – macam sekolah
·
Sekolah negeri
·
Sekolah swasta
5
Sumbangan khas sekolah
sebagai lembaga pendidikan
Sekolah melaksanakan tugas mendidik
maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku sianak didik
yang dibawa dari keluarga.
C. Lembaga
Pendidikan di Masyarakat
1
Beberapa istilah jalur
pendidikan luar sekolah
·
Pendidikan sosial
·
Pendidikan masyarakat
·
Pendidikan rakyat
·
Pendiidkan luar sekolah
·
Mass education
·
Adult education
·
Extension education
·
Fundamental education
2
Sasaran dan program
pendidikan non formal
·
Para buruh dan petani
·
Para remaja putus
sekolah
·
Para pekerja yang
berketrampilan
·
Golongan teknisi dan
professional
·
Para pemimpin
masyarakat
·
Anggota masyarakat yang
sudah tua
Bab
3
Konsep
Pendidikan Seumur Hidup dan Berbagai Implikasinya
A. Konsep
Pendidikan Seumur Hidup
Asas
pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan
suatu proses kontinu, yang bermula sejak orang dilahirkan hingga meninggal
dunia.Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah :
Ø Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya.
Ø Karena
pertumbuhan dan erkembangan manusia bersifat dinamis maka wajar pendidikan
diadakan seumur hidup.
B. Pendidikan
Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif
Pendidikan
seumur hidup dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
Ø Tinjaun
ideologis
Ø Tinjauan
ekonomis
Ø Tinjauan
filosofis
Ø Tinjauan
teknologis
Ø Tinjauan
psikologis dan pedagogic
C. Implikasi
Konsep Pendidikan Seumur Hidup dan Prgram – Program Pendidikan
W.P
Guruge dalam bukunya Toward Better Educational Management, dapat dikelompokkan
menjadi beberapa yaitu :
1
Pendidikan baca tulis
fungsional
2
Pendidikan vakasional
3
Pendidikan professional
4
Pendidikan kea rah
perubahan dan pengamatan
5
Pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik
D. Beberapa
Kepentingan Penddikan Seumur Hidup
Berikut
ini beberapa hal perlunya pendidikan seumur hidu yaitu :
1
Pertimbangan ekonomi
2
Keadilan
3
Faktor peranan keluarga
4
Faktor perubahan
peranan sosial
5
Perubahan teknologi
6
Fakto vocational
7
Kebutuhan – kebutuhan
orang dewasa
8
Kebutuhan anak anak
awal
E. Strategi
Pendidikan Seumur Hidup
Adapun
strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisasikan
Prof.Soelaiman Joesoef meiputi hal – hal sebagai berikut :
1
Konsep – konsep kunci
endidikan seumur hidup
·
Konsep pendidikan hidup
itu sendiri
·
Konsep belajar seumur
hidup
·
Kurikulum yang membantu
pendidikan seumur hidup
2
Arah pendidikan seumur
hidup
·
Pendidikan seumur hidup
kepadaorang dewasa
·
Pendidikan seumur hidup
bagi anak – anak
Bab 4
Peranan Keluarga dan
Masyarakat dalam Pendidikan
A. Peranan
Keluarga
Dilihat
dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan yang hidup (system
sosial), dan keluarga menyediakan situasi belajar.
B. Kerjasama
antara Keluarga dengan Sekolah
Pada dasarnya
ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga
dengan sekolah. Berikut ini adalah cara – caranya:
·
Adanya kunjungan
kerumah anak didik
·
Diundang orang tua
kesekolah
·
Case conference
·
Badan pembantu sekolah
·
Mengadakan surat
menyurat antara sekolah dan keluarga
·
Adanya daftar nilai dan
raport
C. Hubungan
Masyarakat dengan Sekolah
Sanafiah
Faisal mengemukakan hubungan antar sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari
dua segi :
·
Sekolah sebagai partner
masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.
·
Sekolah sebagai
prosedur yang mengalami pesan – pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya.
D. Peran
Masyarakat terhadap Pendidikan
Berikut
ini peran dari masyarakat terhadap pendidikan :
·
Masyarakat berperan
serta dalam mendirikan dan membiayai pendidikan.
·
Masyarakat berperan
dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita –
cita dan kebutuhan masyarakat.
·
Masyarakatlah yang ikut
menyediakan tempat – tempat pendidikan seperti gedung, perpustakaan, dll.
·
Masyarakat menyediakan
berbagai sumber untuk sekolah.
·
Masyarakatlah sebagai
sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.
Bab 5
Pengaruh dan Timbal
Balik antara Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
A. Pengaruh
Sekolah Terhadap Masyarakat
Pada
dasarnya pengaruh sekolah terhadap masyarakat tergantung luas tidaknya produk
serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put
tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian mampu mencetak
sumber daya manusia (Human Resources) yang berkualitas, maka tentu saja
pengaruhnya sangat posiitif terhadap masyarakat. Sebaliknya meskipun lembaga
pendidikan mengeluarkan out putnya, tetapi dengan SDM yang rendah secara
kualitas, itu juga menjadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan,
tetapi pengruhnya juga dalam masyarakat.
B. Pengaruh
Masyarakat terhadap Sekolah
Sebagaimana
yang telah terkemukakan terdahulu, keterkaitan masyarakat dengan pendidikan
sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu keyataan bagi setiap orang bahwa
masyarakat yang baik, maju dan modern ialah masyarakat yang di dalamya
ditemukan suatu tingkatan yang baik, maju dan modern pula, dalam wujud lembaga
– lembaganya maupun jumlah dan tingkatan orang yang terdidik. Dengan perkataan
lain, suatu masyarakat maju karena adanya pendidikan yang maju, baik dalam arti
kualitatif maupun kuantitatif. Pendidikan yang modern juga ditemukan di dalam
masyarakat yang modern pula. Sebaliknya, masyarakat yang kurang memperhatikan
pembinaan pendiidkan akan tetap terbelakang.
C. Pergaulan
dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Hubungan
anak dengan anak dalam keluarga saling mempengaruhi dan tidak lepas dari adanya
faktor interaksi. Secara tidak langsung setiap anak berguru kepada saudara –
saudaranya sehingga anak menjadi tahu bahwa dia merasa wajib member sebagaimana
dia merasa perlu pemberian, baik materi maupun non materi. Antar anak dalam
keluarga belajar tukar – menukar pengalaman sehingga makin banyaklah dalam
pengalaman baik yang buruk maupun yang baik baik menenai hak maupun kewajiban,
tentang saling menyayangi dan sebagainya.
Bab 6
Sistem Pendidikan
Nasional
A. Sistem
Pendidikan
Dalam
pengertian umum, adalah jumlah keseluruhan dari bagian – bagiannya yang saling
bekerja sama untuk untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan
yang telah ditentukan. Setiap system pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan
dari semua komponen atau bagian – bagiannya diarahkan dari tercapainya tujuan
tersebut. Karena itu proses pendidikan sebuah system yang disebut sebagai
system pendidikan. Adapun komponen ataupun faktor- faktor tersebut meliputi :
1
Tujuan
2
Peserta Didik
B. Sistem
Pendidikan Nasional
System
pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
aktivitas pendidikan yang berkaitan dengan lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini system pendidikan
nasional meruakan suatu suprasistem, yaitu suatu system yang besar dan
kompleks, yang di dalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan system
– system.
C. Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia
Pasal
31 ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah republik Indonesia untuk
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system pengajaran nasonal yang diatur
dalam undang – undang. Hal tersebut berarti bahwa pemerintah harus menyusun
undang – undang tentang system pendidikan nasional dalam rangka
menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional yang dimaksudkan.
D. Dasar
dan Tujuan Pendidikan Nasional
Tentang
dasar pendidikan itu sama sekali tidak ada mengalami perubahan namun dengan
tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan. Adapun tujuan pendidikan yaitu :
Ø Menanamkan
jiwa patriotism
Ø Membentuk
manusia susila yang cakap, demokrastis dan bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
Ø Terbentuknya
manusia yang berjiwa pancasila.
Ø Supaya
melahirkan warga negara yang sosialis
E. Warga
dan Haknya Memperoleh Pendidikan
Secara lebih
rinci lagi tentang hak warga negara untuk memperoleh pengajaran itu telah
ditetapkan dalam undang – undang nomor 2 tahun 1989 sebbagai berikut :
1
Setiap warga negara
mempunyai hak yang sama dalam mamperoleh pendidikan (pasal 5)
2
Setiap warga negara
berhak atas kesempatan yang seluas – luasnya untuk mengikuti pendidikan agar
memperoleh pengetahuan, kemampuan, keterampilan yang seluas – luasnya dan
sekurang kurangnya haruslah pendidikan dasar (pasal 6).
F. Pengembangan
Kebudayaan dan Pendidikan Nasional
Dalam
UUD 1945, dan pancasila dapat diwujudkan. Dalam hal ini kesimpulan yang dapat
diperoleh bahwa pengembangan kebudayaan ini diartikan sebagai membangun sumber
daya manusia dalam mewujudkan cita – cita nasional serta ikut mengahadai
hambatan, tantangan, rimtangan dan gangguan yang ada dan yang mungkin ada,
melalui pendidikan nasional.
Bab 7
Pendidikan Agama di
Indonesia
A. Sejarah
Perguruan Agama Islam di Indonesia
Berikut
ini uraian secara singkat bagaimana perjalan singkat agama islam sejak abad
XIX:
·
Lahirnya lembaga –
lembaga islam dibidang pendidikan
·
Proses penyatuan
sistem penyelenggaraan dan lahirnya madrasah negeri
·
Lahirnya SKB 3
menteri, SKB 2, dan penetapan kurikulum 1984
·
Madrasah Aliyah
program khusus
·
Perintis wajib
belajar 9 tahun dimadrasah
·
Kelahiran kurikulum
1994
B. Pendidikan
Agama dalam Sistem Pendidikan Nasional
Secara historis diketahui bahwa sejak pemerintah kolonial
belanda memperkenalkan sistem pendidikannya yang bersifat sekuler, keadaan
pendidikan di Indonesia berjalan secara dualistis. Pendidikan kolonial yang
tidak memperhatikan nilai – nilai agama dengan pola baratnya berjalan sendiri,
sementara pendidikan islam yang diwakilkan pesantren dengan tidak memperhatikan
pengetahuan umum juga berjalan sendiri. Hal ini berjalan sampai Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya meskipun pada abad ke 20 sudah diperkenalkan
sistem pendidikan madrasah sudah memadukan kedua sistem tersebut diatas
terutama memasukkan pengetahuan – pengetahuan umum kelembaga – lembaga pendidikan islam dan
memakai sistem klasikal. Namun, ternyata suasana ketradisionallannya masih
terlihat sekali.
C. Implementasi
Nilai – Nilai Agama dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pada pelaksanaanya, pendidikan keagamaan dalam sistem
pendidikan nasional paling tidak tampil dalam beberapa bentuk atau kategori
yang secara substansial memilki perbedaan baik dalam sifatnya maupun dalam
implikasi pelaksanaannya sebagai berikut :
·
Keberadaan mata
pelajaran agama
·
Lembaga
penyelenggara pendidikan keagamaan
·
Melekatnya nilai –
nilai agama dalam setiap mata pelajaran
·
Penanaman nilai –
nilai agama dalam keluarga
Bab 8
Inovasi
Pendidikan
A. Pengertian
dan Hakikat Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru dan
bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu
dalam pendidikan.
B. Masalah
– Masalah yang Menuntut Inovasi’
Pada
dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia,
diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Perkembanga ilmu
pengetahuan dan teknologi
·
Pertambahan penduduk
·
Meningkatnya amino
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih banyak
·
Menurunnya kualitas
pendidikan
C. Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
·
Visi terhadap
pendidikan
·
Faktor pertambahan
penduduk
·
Perkembangan ilmu
pengetahuan
·
Tuntutan adanya
proses pendidikan yang relevan
D. Tujuan
Inovasi Pendidikan dan Cara – Cara Pencapaiannya
Tujuan pembaruan pendidikan yang terutama adalah
memecahkan masalah – masalah pendidikan yang dijumpai dalam dunia pendidikan,
baik dengan cara konvensional maupun dengan cara inovatif. Masalah – masalah
pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut adalah :
·
Kurang meratanya
pelayanan pendidikan
·
Kurang serasinya
kegiatan belajar dengan tujuan
·
Belum efisien dan
ekonomisnya pendidikan
·
Belum efektif dan
efisiennya sistem penyajian
·
Kurang lancar dan
sempurnanya sistem informasi kebijakan
·
Kurang dihargai
unsur kebudayaan nasional
E. Beberapa
Contoh Pelaksanaan Inovasi Pendidikan
·
Proyek perintis
sekolah pembangunan (PPSP)
·
Pengajaran dengan
sistem modul
·
Proyek pamong
·
SMP terbuka
·
Kuliah kerja nyata
(KKN)
·
Radio pendidikan
·
Televisi pendidikan
·
Sekolah unggulan
Bab 9
Demokrasi
Pendidikan
A. Pengertian
dan Perlunya Demokrasi Pendidikan
Demokrasi pendidikan dalam pengertian yang lebih luas,
patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan
pendidikan paling tidak mengandung hal – hal sebagai berikut :
·
Rasa hormat
terhadap sesama harkat martabat manusia
·
Setiap manusia
memilki perubahan kearah yang lebih sehat
·
Rela berbakti untuk
kepentingan dan kesejahteraan bersama
B. Prinsip
– Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan
Apabila pengembangan demokrasi pendidikan yang akan
dikembangkan berorientasi pada cita – cita dan nilai – nilai, berarti itu akan
selalu memperhatikan prinsip – prinsip berikut ini :
·
Menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai – nilai luhurnya
·
Wajib menghormati
dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi pekerti luhur
·
Mengusahakan suau
pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendiidkan dan pengajaran
nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya.
C. Pelaksanaan
Demokrasi Pendidikan di Indonesia
Pelaksanaan demokrasi pendidikan di Indonesia pada
dasarnya telah dikembangkan sedemikian rupanya dengan menganut dan mengembangkan
asas demokrasi dalam pendidikannya, terutama setelah diproklamasikannya
pendiidkan hingga sekarang. Pelaksanaan tersebut telah diatur dalam undang –
undang yang berlaku di Indonesia sebagai berikut :
·
Pasal 31 UUD 1945
(ayat 1 dan 2)
·
UU nomor 2 tahun
1998 (pasal 5,6,7,8)
·
GBHN disektor
pendidikan
D. Dasar
– Dasar Demokrasi Pendidikan Menurut Islam
Sebagai acuan pemahaman demokrasi pendidikan dalam islam,
tercermin pada beberapa hal berikut ini :
·
Islam mewajibkan
manusia untuk menuntut ilmu
·
Adanya keharusan
bertanya kepada ahli ilmu
Bab 10
Tokoh – Tokoh Pendidikan di Indonesia
A. Raden
Ajeng Kartini (1879-1904)
Kartini lahir di Mayong (Jepara) pada tanggal 21 April
1998. Beliau terkenal sebagai tokoh yag dengan gigih mempertahankan emansipasi
wanita, dan memperjuangkan hak – hak wanita agar sama dengan kaum pria.Ia
meninggal pada tanggal 17 September 1904.
B. Raden
Dewi Sartika (1884-1947)
Lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884. Ia juga
tokoh yang menyalurkan perjuangannya melalui pendidikan.
C. Rohana
Kudus (1884-1969)
Lahir pada tanggal 20 Desember 1884 di Gedang, Sumatra
Barat. Beliau juga tokoh emansipasi wanita. Namun, beliau juga tokoh agama,
guru kerajinan wanita, seorang wartawan pertama di Indonesia.
D. Ki
Hajar Dewantara (1889-1959)
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau
adalah tokoh yang mendirikan perguruan nasional Taman Siswa pada tahun 1922.
Beliau meninggal pada 26 April 1959 di Yogyakarta.
E. Mohammad
Syafei (1899-1969)
Lahir dikalimantan tagun 1899.Beliau adalah guru pada
sekolah kartini di Jakarta. Beliau berjasa besar dalam mendirikan sekolah yang
bernama Indonesiansche Neterlandsche School. Beliau meninggal 5 Maret 1969.
F. K.H.Ahmad Dahlan
(1869-1923)
Lahir di Yogyakarta 1869. Beliau adalah pendiri
organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta
pada tahun 1912. Beliau meninggal pada tanggal 23 Februari 1923.
G. K.H..Hasyim
Asy’ari (1871-1947)
Lahir pada 14
Februari 1871 di Jawa Timur. Beliau mendirikan Nadhatul Ulama pada tahun
1926.Beliau juga mendirikan pesantren di Jomblang. Beliau meninggal 25 Juli
1947.
Bab III
Keunggulan
Buku
A.
Keterkaitan Antar Bab
Dalam buku ini
membagi topik tentang pendidikan secar teratur
dan memulai dari topik yang sederhana yaitu defenisi pendidikan itu sendiri,pendidikan seumur
hidup, dilanjutkan dengan
topik – topik yang lebih mendalam di bab selanjutnya seperti inovas pendidikan, demokrasi pendidikan hingga
tokoh – tokoh pendidikan.
B.
Kemutahiran Isi Buku
Ø
Dicover
belakang buku ini menyertakan kata – kata motivasi tentang mengapa kita perlu
memahami isi buku. Hal ini menjadi penarik tersendiri bagi pembaca.
Ø Karena buku ini berisi tentang pendidikan. Di dalam buku
ini banyak sekali kutipan – kutipan dari sistem pendidikan nasional dan undang
– undang tentang pendidikan yang lainnya.
Ø Selain buku ini banyak menyertakan kutipan – kutipan dari
undang – undang pendidikan, buku ini juga banyak menyertakan pendapat para ahli
dalam mengupas materi.
Ø Buku menyertakan undang – undang yang dimuat dibuku ini
akhir buku.
Ø Buku ini menyertakan banyak referensi dari buku lain.
Ø Buku ini menyertakan catatan kaki disetiap halamannya.
Bab IV
Kelemahan Buku
A.
Keterkaitan Antar Bab
Buku ini
sebenarnya kurang mengkaitkan antara bab satu dengan bab yang lainnya. Hal ini
dapat dilihat dari diawal bab selanjutnya tidak membahas sedikitpun tentang bab
sebelumnya.
B.
Kemuktahiran Buku
Ø
Buku
ini tidak menyertakan soal evaluasi disetiap akhir bab yang berguna bagi
evaluasi pembaca.
Ø
Buku
ini tidak menyertakan kamus kecil diakhir bab yang berguna untuk memahami kata
– kata yang tidak dimengerti pembaca di pembahasan bab.
Ø
Tidak
adanya rangkuman disetiap akhir bab yang membuat pembaca dalam membaca dan
memahami isi buku secara cepat.
Ø
Kertas
buku yang digunakan buku ini memiliki warna yang tidak menarik.
Bab
V
Implikasi
Terhadap
A. Teori
Buku ini sudah berisikan teori dan konsep yang
sesungguhnya ada
pada pendidikan secara umum termasuk
dengan pendidikan seumur hidup yang dimuat di dalamnya. Jadi buku ini sudah dapat digunakan sebagai buku
pegangan bagi mahasiswa yang hendak mempelajari tentang pendidikan terutama pendidikan seumur hidup. Dalam buku ini dijelaskan juga mulai
dari pendidikan
yang ada di formal, non formal bahkan pendidikan imformal sekalipun tidak
hanyaa itu buku ini juga membahas tentang lembaga – lembaga di dalam
pendidikan, inovasi pendidikan, dan tokoh – tokoh yang ada didunia pendidikan
itu sendiri.
B. Analisis
Mahasiswa
Berdasarkan pembandingan antara buku satu dengan
buku yang lainnya. Kedua buku ini sama – sama bermanfaat dalam memahami lebih mendalam
dan mengkaji tentang pendidikan terutama pendidikan seumur hidup. Walaupun judul dan pengarang buku ini berbeda,
namun pembahasan yang ada dikedua buku ini hampir sama. Dan setelah kita
membaca kedua buku ini maka pemahaman kita tentang pendidikan terutama pendidikan
seumur hidup akan semakin
dalam dan kita menjadi lebih tahu teori – teori yang ada di dalam pendidikan itu sendiri.
Bab
VI
Kesimpulan
dan Saran
A. Kesimpulan
Baik buku utama maupun buku pembanding sama – sama
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Baik itu di dalam pemaparan materi maupun didalam kelengkapan buku itu sendiri.
Namun secara umum kedua buku ini sangatlah bermanfaat bila kita ingin mengkaji
tentang pendidikan
formal, non formal(terutama pendidikan
seumur hidup),
maupun imformal.
B. Saran
Kepada mahasiswa ataupun pembaca yang ingin membahas
tentang komunikasi sebaiknya memilki kedua buku ini sebagai bahan tambahan
bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca menjadi lebih dalam
lagi tentang ng pendidikan formal, non formal ( terutama pendidikan seumur hidup), maupun imformal.
Daftar Pustaka
Hasbullah.2005.Dasar
– Dasar Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan,Fuad.2011.Dasar
– Dasar Kependidikan.Rineka Cipta : Jakarta.
Lampiran
Buku utama

Buku pembanding

No comments:
Post a Comment